|
| 12 April, 2013 ◔ 7:46 pm // ✎ 1 comment(s) | terkadang, takdir hanya sekali | sekali terjunam, kita enggan terbang dari puncak yang sama
sekali tenggelam, kita enggan berenang di lautan yang sama
sekali tersesat, kita enggan menyusur laluan yang sama
sekali bergelap, kita enggan meraba gelita yang sama
terkadang takdir seperti itu - sekali, dan tak punya peluang kedua.
rabak. aku harus mendefinisikan semula normal
|
|