AEGRI SOMNIA VANA.



Qurratu A'yun

مِنْ مُحِبَّكْ ألْف سَلامْ

insight | contact | gallery



06 April, 2012
◔ 4:00 pm // ✎ 0 comment(s)
Futuwwah 7 Pemuda

khusus untuk yang dirindui , al-Kahfi 1-30.
maaf ya sebab kamu sudah dilapisi debu dan karat-karat kasal. [كسل]
sedang kamu masih berbaki 80 lagi ayat untuk dihafaz.


إِنَّہُمۡ فِتۡيَةٌ ءَامَنُواْ بِرَبِّهِمۡ وَزِدۡنَـٰهُمۡ هُدً۬ى    

18:13
“Futuwwah bererti jalan hidup para pejuang kerohanian (spiritual chivalry). Setiap pelaku yang meneladani jalan ini juga disebut Fata , yang secara harfiah bererti Pemuda yang elok (akhlaknya) dan gagah berani (dalam menegakkan kebenaran dan keadilan). Kata Fata, baik dalam bentuk tunggal ataupun jamak (fityah) hanya tersebut dalam al-Quran  untuk menunjukkan anak muda yang berperlakuan baik.”

Ini hikayat kalian ; tujuh fityah dalam gua . Arghh tidak. Ada yang mengatakan tiga, yang keempat anjing kalian. Ada yang membilang lima, keenam itu anjing kalian walhal ada lagi yang membilang jumlah kalian tujuh, yang ke lapan anjing kalian. Katakanlah (Wahai Muhammad) Tuhanku lebih mengetahui akan bilangan mereka. Begitu tertera kalam Tuhan.

Sudah menjadi kebiasaan di Kota Ephesus yang gah itu, penduduknya menyambut satu perayaan gilang gemilang, di mana berhala dan patung-patung dihias indah. Mereka berdiri disekitar patung-patung itu dengan riang gembira, memuja-muja serta menyembahnya. Jahil? Tidak. Kejahilan hanyalah istilah bagi mereka yang tidak mengetahui kebenaran. Sedang mereka penduduk kota asalnya beriman kepada Dia yang Esa. Malang, kedatangan Raja Diqyanus yang kufur menyembah berhala memaksa rakyat menganut fahamannya. Maka ramailah yang menjadi lalang. Meliuk-liuk ditiup angin kufur. Dalam ramainya manusia yang tersesat itu, ternyata masih ada kalian, tujuh pemuda bangsawan masih enggan menuruti. Kalian menebarkan pandangan ke muka bumi yang luas, pada langit membiru, gunung ganang yang terbentuk, pohonan menghijau serta seluruh penghidupan yang dicipta pelbagai rupa. Sepakat kalian mengakui, pasti Dia yang mencipta dan menguasai. Dialah Tuhan, Dialah Allah. Lantas kalian bersumpah akan setia mentauhidkan Dia secara sembunyi, kerana bimbang keimanan ini dihalang raja negeri yang zalim. Biarlah hilang gelar bangsawan, itu bukan apa-apa kerana kalian ingin memilih jalan yang dilalui kekasih Allah.

Mengapa sampai 309 tahun ajaib kalian tidur didalam kahfi itu ? Tidak lain tidak bukan kerana Dia. Kalian berkumpul, bersembunyi dari Raja Diqyanus yang mengerahkan tentera-tenteranya untuk membunuh kalian. Hahaha! Ketakutan itu bukannya bertapak di hati kalian, bahkan Diqyanus kufur itu yang gentar. Takut benar dia. Takut benar akan  pemuda-pemuda yang ingkar dari perintahnya malahan mengesakan Dia dan menolak ketuhanan berhala. Hujah kalian kepada Diqyanus ; "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya jika demikian kami telah mengucapkan perkataan yang jauh daripada kebenaran. Kaum kami telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk di sembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka?) Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah?" (18:14-15) Raja Diqyanus tetap tegar mahu menentang kalian. Tempoh beberapa hari diberikan agar kalian merubah fikiran dan murtad dari aqidah yang kalian imani. Lari.... kalian berlari demi Iman yang harus dipertahan. Bukan gentar akan kematian tetapi gentar membelakangkan keesaan. Sudah ditetapkan destinasi ; bersembunyi di pergunungan bernama Nikhayus. Akhirnya, tibalah kalian disebuah gua untuk berehat dan berlindung.  Usai mengurus diri, tertidurlah kalian dengan nyenyak.

Malam berganti siang, siang pun berganti malam, tahun berganti tahun dan abad berganti abad. Hujan malah ribut tidak mengganggu lena kalian. Dengan takdir Tuhan, sinar matahari menerjah pintu gua, menyinari terik sehingga kalian bertujuh terjaga. Aduh, lapar benar kalian rasakan. Salah seorang antara kalian bertanya, "Aku kira sudah lama benar kita tertidur di sini. Apa perkiraan kalian?" Yang lain menjawab "Mungkin sudah sehari semalam lamanya kita tertidur." Pemuda lain meningkah, "Ketika kita tidur masih pagi, sekarang matahari masih belum terbenam, ku kira baru setengah hari kita tertidur". Berkata pula pemuda keempat, "Tuhan saja yang mengetahuinya sahabat. Ah, apa pun perutku sudah lapar. Apa kata salah seorang daripada kita keluar ke pasar dan membeli sedikit penganan? Ini wangnya. Hati-hati jangan tertangkap."

Berangkatlah seorang pemuda kahfi bernama Tamlikha menuju ke kota. Bukan kepalang hairan Tamlikha melihat kota sudah berubah nuansa. Benar, itulah Kota Ephesus. Tetapi binaan di dalamnya sudah berubah. Malah orang yang lalu lalang pun tampak gharib baginya. Aneh. Fikirnya. Aneh. Ketika dia melangkah terpinga-pinga seorang lelaki datang mendekat. Tamlikha menjauh, khuatir dicekup askar upahan Diqyanus. Mujur lelaki itu hanya bertanyakan tujuan kedatangannya, dia menyangka Tamlikha adalah orang dagang yang baru pertama kali mngunjungi Kota Ephesus. Tamlikha itu menjawab , "Aku bukan orang asing, aku hanya ingin membeli sedikit penganan." Lelaki itu lalu membawanya ke pasar untuk mendapatkan penganan. Disaat Tamlikha membayar menggunakan wang perak kepunyaannya, si penjual dan lelaki tadi terpegun. Sunyi setagal. Dalam hati pemuda rusuh, khuatir tersalah laku. Penjual akhirnya bertanya , "Anak muda, bukankah ini matawang lama, matawang tiga abad yang lalu? Kau datang dari negeri asingkah?"

Orang ramai mula mengerumuni mereka. Masing-masing kelihatan teruja untuk mengetahui asal usul pemuda asing itu. Tamlikha menggeleng-geleng kepala. "Wang ini dipesan oleh rakanku untuk membeli penganan. Baru kelmarin aku menggunakan wang perak seperti ini buat berjual beli." Subhanallah! Sesudah Tamlikha bertukar-tukar kisah dengan orang ramai yang berkumpul, pujian-pujian kepada Tuhan beragaman dalam jiwa tiap-tiap penduduk yang berada di situ. Siapalah yang tidak pernah mendengar kisah tujuh pemuda yang lari daripada kepungan raja zalim. Kisah ini telah mahsyur diperkatakan oleh penduduk kota. Tercenganglah Tamlikha mendengarnya. Subhanallah. Kuasa Tuhan. Tetapi masih ada yang tidak mempercayai kekuasaan Tuhan. Tamlikha dibawa berjumpa raja atas tuduhan mencuri harta karun. Mujurlah Allah telah meletakkan keadilan di Kota Ephesus. Pemerintahnya kini  raja yang soleh dan beriman. Tahulah kalian, daripada bukti-bukti yang dihamparkan di hadapan kalian, sudah tiga abad masihi lamanya kalian berada di dalam gua itu.

Kalian lalu bersujud dan berdoa agar Allah  menurunkan rahmatNya dan mengizinkan kalian pulang ke
alam baqa'. Tidak lama sesudah mengucapkan doa itu kalian menghembuskan nafas yang terakhir dengan tenang. Duhai, tahukah kalian, akulah antara mereka yang beriman dengan hikayat kalian. Aku beriman dengan hikayatmu yang dibawa turun Jibril dari langit-Nya sebagai nasrullah kepada baginda Nabi menjawab persoalan seorang lelaki kafir. Tahukah, kalian telah menjadi asas futuwwah kepada pemuda dan pemudi yang beriman dengan Tuhan kalian. Dia, yang lebih dekat dari urat lehermu. Tahukah, kalian menjadi hikayat futuwwah (spiritual chivalry) tertulis dalam al-Furqan. Itulah kalian mengajar kami ilmu alam, lowongan masa (time hole) hanya dikuasai Dia bahkan pereputan jasad setelah tiga abad tidak berlaku, segala-galanya kerana Dia. Itulah kalian membuktikan , kun fayakun.

nota:
menurut para ulama 7 pemuda tersebut ialah
  • •    Maksalmina
  • •    Tamlikha
  • •    Martunus
  • •    Bainunus atau Nainunus
  • •    Sarbunus
  • •    Dzunuanus
  • •    Kasyfitatanunus

serta seekor anjing bernama Qithmir. Terdapat khilaf dalam penentuan lokasi kahfi , wallahua'alam.

Labels: , ,